Denpasar - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin dan Universitas Udayana (UNUD) menyerahkan benih jagung unggul hibrida kepada perwakilan petani Subak Pangyangan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Bali. Penyerahan ini dilakukan di Kawasan Kerja Bersama (KKB) Denpasar, Selasa (26/11), sebagai tindak lanjut dari riset bersama selama dua tahun. Benih yang dilepas memiliki potensi hasil hingga 13 ton per hektar dengan rata-rata panen 10 ton per hektarnya.
Peneliti Ahli Utama BRIN, I Gusti Komang Dana Arsana, menjelaskan bahwa uji coba dilakukan di tiga lokasi berbeda di Bali. "Hasil panen dari uji coba yang dilakukan di tiga lokasi yang berbeda di Bali ini, telah diserahkan kepada perwakilan petani Subak Pangyangan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana untuk dilakukan pengembangan budidaya jagung hibrida lebih lanjut," ungkapnya. Penelitian ini diharapkan membantu petani meningkatkan hasil panen sekaligus mengoptimalkan lahan pertanian di Bali.
Dekan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, Prof. Salengke, menekankan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan riset lapangan. "Di sisi lain BRIN memiliki fokus kuat di lapangan, oleh karena itu kolaborasi riset ini sangat penting dilakukan untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan pemahaman dalam menghasilkan penelitian yang berkualitas," jelasnya. Ia juga menyebutkan bahwa keterlibatan BRIN menjadi kunci dalam setiap karakterisasi varietas yang diajukan ke Kementerian Pertanian.
Sementara itu, Dosen Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, Muhammad Azrai, menyebut riset ini telah menghasilkan enam varietas unggulan, yaitu JDOH 01 hingga JDOH 06. Menurutnya, Bali memiliki potensi besar untuk pengembangan jagung karena kondisi lingkungannya yang panas tetapi tidak kering. Kami berharap Bali dapat menjadi pusat pembenihan jagung di masa depan.
Kolaborasi ini juga dirasakan dampaknya oleh mahasiswa Universitas Udayana. Ni Nyoman Ari Maya Dewi, Koordinator Program Studi Magister Pertanian Lahan Kering UNUD, menyampaikan bahwa mahasiswa dapat belajar teknologi dan terlibat langsung dalam penelitian. Kami siap terus berkolaborasi dan berharap kerja sama ini berlanjut.