Dorong Industri Hijau, Indonesia Fokus pada Dekarbonisasi dan Energi Berkelanjutan

0

 



Jakarta , Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan industri hijau melalui kebijakan dekarbonisasi. Upaya ini bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan beralih ke energi yang lebih bersih serta berkelanjutan. Kebijakan tersebut mencakup sektor energi, lingkungan, dan pengelolaan sumber daya alam.


“Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap produk ramah lingkungan dan adanya pasar karbon nasional, Indonesia memiliki peluang besar untuk mendorong penerapan industri hijau,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), Andi Rizaldi, Selasa (19/11).


Kementerian Perindustrian turut mendukung transformasi ini melalui pemberian sertifikasi Standar Industri Hijau (SIH). Hingga Mei 2024, sebanyak 74 perusahaan telah mendapatkan sertifikat tersebut. “Dukungan ini diharapkan dapat mengakselerasi transformasi industri menjadi lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan,” lanjut Andi.


Unit kerja di bawah BSKJI, termasuk Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Surabaya, turut berperan aktif dalam percepatan transformasi industri hijau. BSPJI Surabaya memberikan jasa seperti pengujian udara emisi dan ambien, penggunaan infrastruktur berbasis panel surya, pelatihan industri hijau, serta sertifikasi dan bimbingan teknis penerapan standar industri.


Kepala BSPJI Surabaya, Ransi Pasae, menyampaikan optimisme bahwa layanan yang diberikan dapat mendukung sektor industri nasional menuju keberlanjutan. Kami juga menyediakan layanan verifikasi emisi gas rumah kaca, sertifikasi sistem manajemen lingkungan, hingga audit teknologi dan energi.


Selain itu, BSPJI Surabaya mendukung penerapan kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor. Saat ini, 450 perusahaan di Jawa Timur telah memperoleh sertifikat TKDN. Kebijakan ini diharapkan dapat memperkuat penggunaan produk lokal dan meningkatkan daya saing di pasar global.


Jawa Timur sebagai salah satu pusat industri nasional mencatat kontribusi besar terhadap perekonomian. Pada triwulan III 2024, sektor industri pengolahan di provinsi ini menyumbang 25,55 persen terhadap perekonomian Pulau Jawa, dengan subsektor makanan dan minuman mendominasi sebesar 40,18 persen. Kontribusi ini memperkuat posisi Jawa Timur sebagai wilayah strategis dalam mendukung pembangunan industri nasional.

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)
Copyright © 2024 - Suaraminang.com | All Right Reserved