Jakarta , Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Perkasa Roeslani, menyampaikan bahwa Indonesia akan segera menindaklanjuti komitmen investasi senilai USD 8,5 miliar dari 10 perusahaan Inggris yang didapat dari kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Inggris pada 21–22 November 2024. Kementerian Investasi/BKPM, yang bertindak sebagai "ujung tombak" pertumbuhan ekonomi, akan memfasilitasi investasi tersebut dan mengatasi kendala di lapangan.
“Komitmen-komitmen itu kita akan lanjutkan implementasinya secara cepat. Beberapa kendala yang harus kita selesaikan, kita bicara secara terbuka. Kami di Kementerian Investasi/BKPM, beliau (presiden) sampaikan merupakan ujung tombak untuk menuju pertumbuhan Indonesia 8%,” kata Rosan dalam konferensi pers usai CEO Roundtable Forum 2024.
Untuk memastikan kelancaran, Rosan akan bertemu dengan 8 perusahaan Inggris yang telah menyatakan komitmen investasi di Indonesia, termasuk BP dan Swire. Langkah ini dilakukan agar proses investasi berjalan mulus dan cepat terealisasi.
Rosan menilai antusiasme investor didukung oleh stabilitas politik Indonesia. "Mereka mengapresiasi transisi pemerintahan yang damai, yang meningkatkan kepercayaan dari investor," jelas Rosan.
Dalam forum tersebut, Presiden Prabowo juga menyampaikan rencana pemerintah menyediakan 3 juta rumah per tahun untuk 10 tahun ke depan sebagai peluang investasi. Selain itu, proyek infrastruktur, transisi energi, dan layanan kesehatan terjangkau menjadi fokus diskusi dengan perusahaan Inggris seperti BP, AstraZeneca, dan Unilever.