Padang , Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumatra Barat (Sumbar) memperkenalkan Sistem Informasi Karantina Padang Aman dan Sistematis (Sirandang Manis) dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar pada Rabu (6/11/2024). Sistem digital baru ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengawasan karantina di Sumbar.
Ketua Tim Kerja Pemantauan Direktorat Manajemen Risiko, Jumaidi, menjelaskan pentingnya manajemen risiko dalam operasional karantina. Menurutnya, manajemen risiko adalah langkah strategis untuk melindungi sumber daya hayati Sumbar dari ancaman hama dan penyakit. “Dengan mengenali ancaman dan merumuskan langkah mitigasi yang tepat, kita dapat menghindari penyebaran penyakit yang berpotensi merusak ekosistem,” ujarnya.
Nasrul Hadi, pengembang aplikasi Sirandang Manis, memaparkan fitur-fitur unggulan sistem ini. Aplikasi tersebut mempermudah proses perizinan, pelaporan, dan pemantauan aktivitas karantina. Selain mempercepat layanan, teknologi ini memastikan transparansi di setiap tahapan karantina.“Dengan pengembangan aplikasi ini, kami berharap layanan karantina di Sumatra Barat menjadi lebih efisien, efektif, dan mampu merespons potensi risiko dengan lebih baik. Ini juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem serta kesehatan hewan, ikan, dan tumbuhan di daerah ini,” ungkap Nasrul.
Inovasi ini juga bertujuan untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan ekosistem di Sumbar, khususnya terkait hewan, ikan, dan tumbuhan. Dengan Sirandang Manis, diharapkan pelaksanaan karantina di Sumbar dapat berjalan lebih efektif serta mendukung upaya pelestarian keanekaragaman hayati di daerah ini.
Program ini diyakini dapat memberikan dampak positif terhadap keberlanjutan ekosistem dan mendukung ketahanan pangan Sumbar, terutama dengan pengawasan yang lebih ketat terhadap ancaman hama dan penyakit.
(IP)
