Beijing , Presiden Prabowo Subianto, didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menyaksikan langsung penandatanganan sejumlah kesepakatan kerjasama di Indonesia-China Business Forum (ICBF) 2024, yang diselenggarakan Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) di Beijing, Minggu (10/11). Dalam forum tersebut, Prabowo menyampaikan optimisme tinggi bahwa kerjasama ini akan mempercepat investasi di sektor energi di Indonesia.
Prabowo menegaskan bahwa kolaborasi ini akan berdampak positif tidak hanya bagi Indonesia dan Tiongkok, tetapi juga untuk stabilitas ekonomi kawasan. "Dan kami sangat optimis. Kami sangat mendorong prospek ini, dan kami percaya bahwa kolaborasi erat antara Indonesia dan China akan menjadi faktor untuk menstabilkan dan meningkatkan suasana kerja sama regional," ujarnya saat membuka ICBF 2024 di Wang Fu Ballroom, Hotel The Peninsula, Beijing.
Penandatanganan kerjasama dalam forum tersebut melibatkan sejumlah perusahaan dari kedua negara, dengan nilai investasi mencapai USD10 miliar atau sekitar Rp156,19 triliun (kurs Rp15.619). “Hari ini sangat strategis, karena kesepakatan lima hari bernilai sepuluh juta, saya pikir ini sangat strategis,” kata Prabowo.
Sejumlah kesepakatan yang ditandatangani mencakup proyek-proyek energi baru terbarukan (EBT), seperti pengembangan pembangkit listrik tenaga air terintegrasi dan infrastruktur energi bersih. Diharapkan, kerjasama ini dapat meningkatkan kapasitas produksi energi bersih di Indonesia dan memperkuat ketahanan energi nasional.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menambahkan bahwa ICBF 2024 adalah momentum penting bagi Indonesia untuk menarik investasi asing langsung di sektor energi berkelanjutan. Kerjasama dengan Tiongkok akan membantu Indonesia mencapai target sedikitnya 60% energi dari pembangkit listrik berbasis EBT dalam 10 tahun ke depan.
"Kerja sama yang terjalin dalam ICBF 2024 akan menjadi contoh yang baik bagi negara-negara lain di kawasan dalam membangun kerja sama yang saling menguntungkan dan berkelanjutan," ujar Bahlil menutup sesi tersebut.
Sebagai informasi, beberapa nota kesepahaman penting yang ditandatangani antara lain antara PT PLN (Persero) dan SDIC Power Holdings Co., Ltd. terkait pengembangan energi, serta antara PT PLN (Persero) dan PT Huawei Tech Investment untuk transformasi digital di sektor ketenagalistrikan guna mendukung transisi energi di Indonesia.