Bali , Pemerintah Indonesia bersama pemimpin kesehatan global dan mitra menyerukan langkah cepat dan inovatif untuk menangani Tuberkulosis (TBC), salah satu tantangan kesehatan paling serius di dunia. Pertemuan tingkat tinggi ini diadakan oleh Kementerian Kesehatan RI dan melibatkan organisasi global seperti Gates Foundation, FIND, dan TB Alliance untuk membahas kolaborasi dalam pencegahan, diagnosis, dan pengobatan TBC.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa eliminasi TBC membutuhkan pendekatan baru. “Untuk mengeliminasi TB, kita harus mengadopsi solusi inovatif, meninjau bukti yang ada, dan membangun alat baru yang memungkinkan pencegahan, diagnosis, dan pengobatan secara dini dan efisien. Hari ini, saya berharap mitra kesehatan global dan pemimpin industri dapat membantu merumuskan visi untuk menghadirkan perubahan paradigma ini dalam cara kita mencegah, mendeteksi, dan mengobati TB.” ujarnya di pertemuan tersebut.
Cassandra Kelly-Cirino, Direktur Eksekutif The Union, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor industri, dan masyarakat sipil untuk mempercepat pengembangan alat kesehatan yang inovatif dan memastikan aksesnya bagi mereka yang paling membutuhkan.
Kepala Transformasi FIND, Dr. Ifedayo Adetifa, menyoroti pentingnya memperluas akses diagnostik terjangkau dan akurat untuk diagnosis dini. “Kami berupaya mengembangkan tes diagnostik yang lebih baik, terjangkau, dan bisa diakses di tempat layanan, yang akan membantu mengidentifikasi orang yang terkena TB dengan lebih tepat waktu.” katanya. Inisiatif ini diharapkan mampu memutus rantai penularan TBC di komunitas yang rentan.
TB Alliance, yang diwakili oleh Presiden dan CEO Dr. Mel Spigelman, bertekad untuk merevolusi pengobatan TBC dengan mempersingkat durasi perawatan. “Strategi ini bertujuan untuk mengurangi durasi perawatan TBC menjadi hanya satu hari untuk infeksi TBC laten dan satu bulan untuk infeksi TBC aktif. TB Alliance berupaya menyederhanakan perawatan, meningkatkan kepatuhan, dan mempercepat kemajuan menuju dunia bebas TBC melalui penelitian canggih dan terobosan ilmiah yang menjanjikan. Pendekatan ini bukan hanya bisa dicapai, tapi juga sudah berada dalam jangkauan kita.” jelasnya. Pendekatan ini diharapkan meningkatkan kepatuhan pasien dalam menyelesaikan pengobatan.
Laporan TB Global 2024 menunjukkan stabilnya angka kasus TBC baru, dengan 10,8 juta kasus tercatat pada 2023. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan beban TBC tertinggi, menunjukkan komitmen yang kuat untuk mengadopsi alat inovatif dalam memerangi penyakit ini.
Langkah konkret Indonesia meliputi peningkatan anggaran nasional untuk TBC, pengembangan alat diagnostik TBC lokal, dan menjadi lokasi uji klinis vaksin TBC baru. Perusahaan seperti BioFarma dan Kalgen DNA berkolaborasi dengan pemerintah untuk mengembangkan solusi yang lebih efektif dan terjangkau demi mewujudkan Indonesia bebas TBC.